Struktur menyelimuti hal abstrak itu 15092011

Aku tak ingin menyalahkan mu, yang kini telah menjadi episentrum dalam damai tenang alamku. Kau telah mampu menciptakan dinamika dengan gaya dan daya, saat kau tunjamkan hadir hamparan lempeng samudramu ditepi kritis batas lempeng benuaku.

Aku tak bisa menjelaskan apa yang terjadi saat ini, begitu berkecamuk turbidit direntang lereng palung relung hatiku, perlahan meninggalkan struktur-struktur sedimen khas penciri rapuh tekad dan iman ku.

Kini terlalu banyak kekar-kekar dalam pikiranku, tak pelak muncul transform fault di antara lapis lapis tipis logika ku, manifestasi tegasan dari hal yang disebut ego dan ambisi, konsekuensinya ialah bergesernya keselarasan antara ventral dan dorsal, terubah karna sinistral.

Kini kucoba untuk mendiskripsi, memahami makna engkau disini. Dalam lengkung proyeksi stereografis, maupun lurus proyeksi orthografis. Perlahan dalam kegelisahan, garis-garis kebimbangan itu bertemu menghasilkan titik-titik keiklasan. Maksima satu dan dua ditemukan, tho satu tersibak, tho dua terkuak, dan niscaya tho tiga mampu menjawab suatu hal yang abstrak.

Mapping Banjarnegara

Ku temukan engkau diam bersemayam dalam anggun, gundah terjamah orde-orde struktur, berhiaskan kekar sitematis, tersentuh berwujud gelombang lipatan yang menjadi overtune dan recumben, beralaskan antikinorium oligomiosen, tersusun napal, lempung dan batupasir menawan bermahkotakan urat kalsit, bersanding mesra dengan komplek olisostrom berisi konglomerat polymix, exotic block, batupasir karbonatan dalam Totogan, meski aku tak menemukan dimana kau simpan pesona elok batugamping mu , menjadikan salah satu alasan ku berjanji untuk kembali. Tak kan ku lupa juga rekah celah rapuh tubuhmu, tekanan indo-australia terhadap sundaland telah mencabik-cabik tubuhmu, menjadikan mu luka, menjadikan mu nanar, namun memberikan mu jalan lahir hiasan intrusi diorit yang coba menelusup nakal namun nampak padu dengan butir fanerik plagioklas, feldspar, dan kuarsa. Dan selimut lava andesitik dan pyroklastik yang menyelimuti tubuh mu, menjadikan mu tak lekang akan aura hawa yang cemburu akan pesona misteri dirimu . . .

tempat dimana kau pejamkan mata saat dingin menyerang mu, dan membuka hitam iris mata indah mu saat fajar

menyingsingkan cahaya.

— snow 19072011–